SEKITAR KITA
Jalur Tambang Pasir Lumajang Ditutup Pemilik Lahan, Sejumlah Sopir Truk Sambat
Memontum Lumajang – Jalur angkutan pertambangan pasir di Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, ditutup warga, Minggu (17/10/2021) tadi. Reaksi penutupan itu dilakukan, karena salah seorang pemilik lahan, mengklaim bahwa akses itu melewati lahan miliknya.
Adalah Arsyad Subekti, warga Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, yang mengklaim jika lahan miliknya telah dijadikan jalur pertambangan pasir. Bahkan, dirinya menjelaskan jika kondisi itu berlangsung sejak jalur tersebut, menjadi jalan atau akses khusus tambang pasir.
Tanah yang telah dibelinya berdasarkan akta jual beli No.164/III/2009 itu, dengan didampingi lima penasehat hukumnya, langsung memasang banner larangan bertuliskan ‘Kendaraan Bermuatan Pasir Dilarang Melintas, Tanah Ini Milik Pribadi’, dengan menyertakan nomer AJB (Akta Jual Beli).
Baca juga:
- Datangi Lokasi Banjir Dusun Banter, Cawabup Mas Yudha Disebut Tanggap dan Peduli Warga
- Undang HPBI Lumajang, Pj Bupati Minta Sosialisasikan Larangan Truk Tambang Lintasi Jalan Gondoruso-Bades
- Pastikan Kondisi Warga Aman dan Sehat, Pj Bupati Lumajang Tinjau Lokasi Banjir di Dusun Banter
“Siapapun yang hendak melewati jalan ini, baik itu kendaraan truk, mobil pribadi atau apa saja, memang sudah tidak diperbolehkan. Ini tidak ada kaitan dengan penutupan jalan tambang. Kita tidak tahu jalan tambang, apakah ini jalan pintas atau apa. Yang intinya, sesuai amanah klien kita, pokoknya jangan melewati tanah klien kita. Silahkan cari jalan lain,” terang kuasa hukumnya, Dwi Wismo Wardono SH MH.
Penutupan itu, sempat mengundang protes dari beberapa sopir yang sudah terlanjur masuk ke area tambang pasir. Karena, secara tidak langsung mereka tidak bisa keluar. Lantaran, lahan yang biasa dilalui truk angkutan pasir tersebut, kini ditutup lalu ditanami pohon sengon oleh pemilik lahan.
Karenanya, mereka pun mengeluh atau sambat, karena mau tidak mau, harus berputar arah untuk meninggalkan lokasi tambang. Sehingga, harus menempuh jarak puluhan kilo meter. Itupun, mereka khawatir muncul salah paham dengan warga setempat.
Akibat kejadian itu, puluhan sopir truk pengangkut pasir, pun harus menghentikan laju kendaraannya. Bahkan, hingga terjadi antrian panjang di jalur khusus tambang pasir. Mereka menyampaikan permintaan kepada pemilik lahan, agar diperbolehkan lewat untuk kali ini saja.
Di sisi lain, sopir juga mengeluhkan kejadian penutupan jalan. Itu karena, setiap lewat di jalur tersebut, mereka sudah membayar uang portal sebesar Rp 10 ribu. Sedangkan, sopir juga tidak tahu, jika jalan yang sudah biasa mereka lewati setiap harinya ternyata masih bermasalah.
“Saya mengeluh minta ganti rugi aja karena muter balik. Kalau kita puter balik, itu sekitar 45 kilometer. Minta ganti ruginya pada portal, yang harus tanggung jawab kan portal. Mesti lewat Bondeli, lewat Kalibendo ndak boleh ditutup, lewat Uranggantung juga ndak boleh,” kata salah seorang sopir truk, Bali.
Berkaitan dengan tarikan di jalur tambang, Bali mengutarakan, jika dirinya dan para sopir lain sekali lewat bisa mengeluarkan biaya total keseluruhan hingga mencapai Rp 40 ribu. “Kendali ya kita beli. Ada yang Rp 100 ribu, ada yang Rp 70 ribu, ada yang Rp 50 ribu, Pak,” tuturnya.
Sementara itu, mempertimbangkan keselamatan dan minimnya pengamanan saat itu, Arsyad Subekti, pun mengambil jalan bijak. Yakni, mempersilahkan sopir untuk melintas keluar area tambang. Namun, dirinya tetap menegaskan, bahwa jalan akan tetap dilakukan penutupan. (adi/sit)
- Lumajang1 minggu
Sound Horeg bersama Denny Caknan Bakal Meriahkan Kampanye Akbar Paslon Bunda Indah – Mas Yudha
- Lumajang4 minggu
Wujudkan Sanitasi Aman, Pemkab Lumajang Terima Dukungan Advokasi Perwakilan Unicef
- Lumajang4 minggu
21 Kecamatan Jadi Sebaran Rokok Ilegal, Satpol PP Lumajang Sita 118 Ribu Batang Rokok Ilegal
- Lumajang4 minggu
Ini Alasan Kenapa Kalangan Milenial Harus Pilih Bunda Indah dan Mas Yudha di Pilkada Lumajang
- Lumajang4 minggu
Penataan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang Kedepankan Infrastruktur Ramah Lingkungan
- Lumajang3 minggu
Diduga Lakukan Pelanggaran, Cabup Petahana-Thoriqul Haq Dilaporkan ke Bawaslu Lumajang
- Lumajang4 minggu
Pj Bupati Lumajang Ajak Calon Guru Penggerak Berinovasi sebagai Pelopor Pembelajaran
- Lumajang3 minggu
Datangi Peserta SKD Bagi CPNS, Pj Bupati Lumajang Beri Motivasi dan Semangat