Lumajang
Usung Tema Perlindungan Anak di Dunia Online, Kemenkominfo Gelar Webinar Literasi Digital di Lumajang
Memontum Lumajang – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lumajang akan menggelar webinar literasi digital untuk komunitas digital wilayah Jawa Timur, Selasa (14/03/2023) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Mengusung tema ‘Perlindungan Anak di Dunia Online’, webinar kali ini akan menghadirkan pembicara seperti Agus Salim dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, I Wayan Adhi Karnawa dari Bidang Komunikasi Publik Relawan TIK Provinsi Bali, Rio Alief dari musisi serta presenter Syam Mudo sebagai moderator.
”Untuk mengikuti webinar, peserta dipersilakan mendaftar lebih dulu melalui link pendaftaran di https://s.id/DaftarHadirLumajang1403. Selain mendapat e-sertifikat, tersedia hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000,- bagi 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya, Senin (13/03/2023) tadi.
Kemenkominfo juga menjelaskan, bahwa inisiasi mendorong digitalisasi pendidikan oleh pemerintah yang lebih luas, yang ternyata juga memberi peluang anak-anak mengakses dunia maya lebih sering dan lebih lama. “Untuk itu, upaya perlindungan terhadap anak harus menjadi perhatian utama dan itu krusial,” ujarnya.
Baca juga:
- Pastikan Kondisi Warga Aman dan Sehat, Pj Bupati Lumajang Tinjau Lokasi Banjir di Dusun Banter
- Menuju Pilkada Lumajang, Ini Kata Kyai: Saatnya Pilih Pemimpin Peduli dan Membawa Solusi
- Buka Forum Koordinasi SPBE, Pj Bupati Lumajang Dorong Akselerasi Pemerintahan Digital
- Pj Bupati Lumajang Terima Lencana Hasta Brata Surya Majapahit Kategori Emas
- Bunda Indah-Mas Yudha Tampil Ciamik di Momen Debat Publik Kedua Pilkada Lumajang
Kemenkominfo mengungkapkan, selain keuntungan, pembelajaran dalam jaringan juga memiliki sisi lain yang merusak. Dan, jika tidak ditangani dengan sistematis, akan merugikan anak-anak, bahkan negara, dalam jangka panjang.
Menurut laporan Digital Quotient Institute (2020), lanjut Kemenkominfo, anak-anak menghadapi berbagai risiko ketika mengakses dunia digital yang disebut cyber-pandemic. Menurut laporan tersebut, secara umum 60 persen anak-anak yang mengakses dunia digital terpapar ke berbagai risiko dunia digital.
“Resiko-resiko yang dimiliki anak-anak antara lain perundungan siber (45 persen), rusaknya nama baik atau reputasi (39 persen), terpapar muatan seksual dan kekerasan (29 persen), ancaman siber (28 persen), menjalin interaksi yang tidak aman (17persen), gangguan gaming (13 persen), dan gangguan media sosial (7 persen),” rinci Kemenkominfo.
Kemenkominfo menambahkan, dalam catatan ECPAT International (2022), organisasi yang berfokus pada penghapusan eksploitasi seksual anak, faktor-faktor yang meningkatkan risiko tersebut antara lain, peningkatan penggunaan dan kejahatan berbasis internet, kurangnya pemahaman anak-anak terhadap bahaya yang ada di dunia internet. Kemudian, kurangnya kapasitas dan keahlian untuk menginvestigasi kejahatan berbasis internet, dan masih absennya peraturan yang melindungi anak-anak di dunia digital.
“Mirisnya, menurut kajian global Save the Children (2020), 40 persen orang tua tidak melakukan apa pun untuk melindungi anaknya saat berselancar di internet. Faktor ketidakpahaman penggunaan internet dan risikonya berkontribusi terhadap hal ini,” jelas Kemenkominfo.
Kemenkominfo melaksanakan program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023 secara serentak di seluruh wilayah provinsi di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada 2024, menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Tahun ini, IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif dan aman.
Saat ini, Indeks Literasi Digital Indonesia (ILDI) telah semakin baik. Hal itu diketahui dari hasil pengukuran ILDI 2021 yang digelar Kemenkominfo bekerja sama dengan Katadata Insight Center (KIC). Secara keseluruhan, ILDI 2021 mencapai 3.49 dari skala 1-5, atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46.
Kemenkominfo menambahkan, survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social menemukan bahwa pengguna internet dan Medsos pada periode 2021-2022 mencapai 220 juta orang. Padahal, pada 2019, jumlah itu tidak lebih dari 175 juta orang. (hms/sit)
- Lumajang1 minggu
Sound Horeg bersama Denny Caknan Bakal Meriahkan Kampanye Akbar Paslon Bunda Indah – Mas Yudha
- Lumajang4 minggu
Wujudkan Sanitasi Aman, Pemkab Lumajang Terima Dukungan Advokasi Perwakilan Unicef
- Lumajang4 minggu
21 Kecamatan Jadi Sebaran Rokok Ilegal, Satpol PP Lumajang Sita 118 Ribu Batang Rokok Ilegal
- Lumajang4 minggu
Penataan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang Kedepankan Infrastruktur Ramah Lingkungan
- Lumajang4 minggu
Ini Alasan Kenapa Kalangan Milenial Harus Pilih Bunda Indah dan Mas Yudha di Pilkada Lumajang
- Lumajang3 minggu
Diduga Lakukan Pelanggaran, Cabup Petahana-Thoriqul Haq Dilaporkan ke Bawaslu Lumajang
- Lumajang4 minggu
Pj Bupati Lumajang Ajak Calon Guru Penggerak Berinovasi sebagai Pelopor Pembelajaran
- Lumajang3 minggu
Datangi Peserta SKD Bagi CPNS, Pj Bupati Lumajang Beri Motivasi dan Semangat