Lumajang
Benarkah Ada Human Error pada Peristiwa Hilangnya Kampung Renteng Desa Sumberwuluh Lumajang?
Memontum Lumajang – Tenggelam atau hilangnya Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, pada peristiwa 4 Desember, yang disebabkan awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, diduga ada human error akibat aktivitas pertambangan pasir yang dilakukan salah satu CV pertambangan pasir yang ada di Kabupaten Lumajang. Benarkah demikian?
Dugaan tersebut disampaikan, pada sebuah surat yang dilayangkan warga Desa Sumberwuluh kepada DPRD Kabupaten Lumajang, Kamis (20/01/2022) . Beberapa perwakilan warga mendatangi Kantor DPRD, guna mengadukan hal tersebut. Dimana, ada tiga poin dalam surat itu penyampaian itu.
Pertama, adanya dugaan human error yang dilakukan salah satu CV di Desa Sumberwuluh dengan membuat andil-andil (tanggul) di lokasi tambang yang mengakibatkan meluapnya ke rumah warga. Kedua, adanya dugaan atas ketidak sesuaian izin tambang dari CV itu, sebagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketiga, adanya dugaan diskriminasi berupa tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh pihak CV, kepada salah satu warga.
Baca juga
- Pastikan Kondisi Warga Aman dan Sehat, Pj Bupati Lumajang Tinjau Lokasi Banjir di Dusun Banter
- Menuju Pilkada Lumajang, Ini Kata Kyai: Saatnya Pilih Pemimpin Peduli dan Membawa Solusi
- Buka Forum Koordinasi SPBE, Pj Bupati Lumajang Dorong Akselerasi Pemerintahan Digital
- Pj Bupati Lumajang Terima Lencana Hasta Brata Surya Majapahit Kategori Emas
- Bunda Indah-Mas Yudha Tampil Ciamik di Momen Debat Publik Kedua Pilkada Lumajang
Warga yang mengatas-namakan Paguyuban Peduli Semeru, mengajukan hearing dengan Ketua Dewan dan anggota DPRD Kabupaten Lumajang. Menurut warga, terjadinya peristiwa hilangnya Kampung Renteng, diduga adanya human error yang di sebabkan dari aktifitas tambang pasir.
Mereka juga mengaku, jika sebelumnya telah mengajukan protes ke pemerintah dan ke pemilik tambang atas prediksi dampak buruk adanya tanggul buatan di aliran sungai jalur lahar Semeru. Namun, protes itu tidak mendapatkan respon.
“Saya Nur Kholik dari Kamarkajang Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Kami ke sini (DPRD, red) ingin menyampaikan surat kepada anggota dewan. Kami ingin diadakan hearing atas dugaan adanya human error di salah satu tambang. Sehingga, menyebabkan aliran lahar kemarin tidak pada jalurnya,” ungkapnya.
Mengenai dugaan ini, tambahnya, pihaknya pernah menyampaikan keberatan. Bahkan, jauh sebelum terjadi APG Semeru yang selanjutnya diikuti lahar dingin. “Kami pernah menyampaikan keberatan dan akhirnya terjadi. Ini sebelum adanya erupsi. Tidak ada tanggapan. Waktu itu, terkait (keberatan, red) adanya bendungan. Saya melaporkan kalau ada banjir di sana, kalau banjir bukan hanya air. Kalau ditanggul seperti itu (sebelum kejadian, red), kemungkinan akan meluap dan ternyata yang kami khawatirkan terjadi,” imbuhnya.
Sekretaris DPRD Kabupaten Lumajang, Mahfud, saat dikonfirmasi terkait kedatangan warga Desa Sumberwuluh, mengatakan jika warga mengajukan permohonan hearing atau Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan akan dilaporkan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti.
”Mereka mengajukan permohonan hearing kepada pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Lumajang. Ini akan kami laporkan dan tindaklanjuti. Yang bersangkutan atau warga akan menyampaikan di hearing tersebut, terkait kejadian sebelum erupsi dan pasca erupsi Semeru. Hari ini anggota dewan sedang melaksanakan kunjungan komisi ke Surabaya lalu Batu (Kota, red) dan Malang,” terang Sekwan. (adi/sit)
- Lumajang1 minggu
Sound Horeg bersama Denny Caknan Bakal Meriahkan Kampanye Akbar Paslon Bunda Indah – Mas Yudha
- Lumajang4 minggu
Wujudkan Sanitasi Aman, Pemkab Lumajang Terima Dukungan Advokasi Perwakilan Unicef
- Lumajang4 minggu
21 Kecamatan Jadi Sebaran Rokok Ilegal, Satpol PP Lumajang Sita 118 Ribu Batang Rokok Ilegal
- Lumajang4 minggu
Penataan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang Kedepankan Infrastruktur Ramah Lingkungan
- Lumajang4 minggu
Ini Alasan Kenapa Kalangan Milenial Harus Pilih Bunda Indah dan Mas Yudha di Pilkada Lumajang
- Lumajang3 minggu
Diduga Lakukan Pelanggaran, Cabup Petahana-Thoriqul Haq Dilaporkan ke Bawaslu Lumajang
- Lumajang4 minggu
Pj Bupati Lumajang Ajak Calon Guru Penggerak Berinovasi sebagai Pelopor Pembelajaran
- Lumajang3 minggu
Datangi Peserta SKD Bagi CPNS, Pj Bupati Lumajang Beri Motivasi dan Semangat