Komunikasi Sosial

Gusdurian Lumajang Bantu Korban Tragedi Wamena Papua

Diterbitkan

-

Gusdurian Lumajang Bantu Korban Tragedi Wamena Papua

Memontum Lumajang – Sebagai lembaga yang lahir untuk melanjutkan nilai-nilai perjuangan Kyai Abdurahman Wahid(Gus Dur). Gusdurian Peduli merasa terpanggil untuk membantu korban tragedi Wamena ini. Apalagi Gus Dur semasa hidupnya memang memiliki perhatian khusus terhadap masyarakat Papua. Sehingga menjadi wajar jika Gus Dur pun memiliki tempat yang khusus di hati masyarakat Papua.

Hal tersebut disampaikan A’ak Abdullah Al-Kudus, Koordinator Nasional Gusdurian Peduli usai menyerahkan santunan kepada keluarga Bambang Triono, salah satu korban meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut, di rumah duka, di desa Tempeh Kidul, Lumajang, Jawa Timur.

“Dalam waktu dekat kami juga akan terjun ke Wamena untuk memberikan bantuan kepada korban yang ada di sana. Karena korbannya bukan hanya pendatang, tapi juga orang asli Papua” kata A’ak. Senin (14/10/2019).

Bambang Triono, kata A’ak adalah pria kelahiran Klakah, Lumajang, ia meninggal dunia karena terkena serangan panah dan dibakar beserta tempat tinggalnya. Jenazahnya pun dikebumikan di Wamena oleh Kyai Marzuki, imam besar Masjid Agung Wamena.

Advertisement

“Almarhum meninggalkan satu orang istri, Rikha Muji Astutik (41 th), dan tiga orang anak; Akbar Baizur Rizal (18 th), Muhammad Dwi Ramadhan (13 th), dan Essa Adella Putri (10 th)” terangnya.

Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp. 10.000.000 (Sepuluh Juta Rupiah) tersebut diserahkan langsung oleh A’ak Abdullah Al-Kudus kepada istri almarhum Bambang Triono yang disaksikan oleh Ketua RT setempat, Sugio Pamungkas, didampingi oleh keluarga almarhum Bambang Triono.

Gusdurian Peduli dalam bekerja untuk kemanusiaan tidak membedakan suku, agama, ras dan golongan. Karena pesan Gus Dur kepada para santrinya.

“Tidak penting apapun agama atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak akan bertanya apa agamamu,. Maka dari itulah Gusdurian Peduli menggunakan tagline “Kemanusiaan Untuk Semua”,(adi/yan)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas