SEKITAR KITA
Puluhan Masyarakat yang Tergabung di FKMPL Lurug Kantor Pemkab Lumajang, Tagih Janji Soal Pertambangan
Memontum Lumajang – Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Lingkungan (FKMPL) Lumajang, menggelar aksi damai di depan Pemkab Lumajang, Kamis (08/04) tadi. Dalam aksinya itu, massa yang juga membentang spanduk tersebut, menyampaikan tujuh poin tuntutan.
Diantaranya, meminta pengembalian kawasan pertambangan ketiga aliran sungai yaitu Glidik, Rejali dan Mujur kepada pertambangan rakyat (IPR) dengan meminta pencabutan Persemen ESDM tentang penetapan kawasan WIUP karena merugikan rakyat kecil.
Baca juga:
- Diskominfo Lumajang bersama Bakorwil V Jember Gelar Rapat Fasilitasi KIM
- Audiensi bersama Balai Besar TNBTS, Pj Bupati Lumajang Minta Peran Masyarakat Dilibatkan
- Kembali Erupsi, Gunung Semeru Tercatat 1.738 kali Munculkan Letusan Sejak 1 Januari
- Serap Aspirasi dengan Ngopi Bareng, Pj Bupati Lumajang Apresiasi Jiwa Wirausaha Katar Gesang
- Peringatan Hari Pahlawan, Paslon Bunda Indah-Mas Yudha Lakukan Tabur Bunga di TMP Lumajang
Lalu, meminta hentikan pengeluaran pasir dari wilayah Lumajang, sesuai dengan resolusi damai yang ditandatangani bersama antara masyarakat dan pemerintah.
Poin tuntutan lainnya, meminta kepada aparat penegak hukum agar melakukan penyelidikan terkait pembendungan aliran sungai Rejali di Dusun Kamar Kajang Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, oleh CV Duta Pasir, yang mengakibatkan meluapnya air kepada kepemukiman warga.
Selain beberapa poin tuntutan itu, FKMPL juga meminta kepada pemerintah untuk menutup pertambangan besar (IUP) diseluruh Kabupaten Lumajang, karena sangat merugikan masyarakat dan merusak lingkungan.
Seperti, kerusakan jalan, kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan exploitasi pasir besar-besaran yang sangat mengganggu aktivitas secara umum. Kemudian tuntutan lainnya, menghentikan dan memproses hukum penggilingan batu yang diduga ilegal sejak tahun 2017-2021.
Tuntutan lain yang disampaikan dalam aksi itu, juga diantaranya meminta agar menindak tegas Stokpile yang sebagian besar ilegal sesuai pernyataan Bupati, Thoriqul Haq di Sosmed.
Lalu, memproses secara hukum penambang ilegal pratragedi Salim Kancil yang tertuang dalam laporan Pansus pertambangan DPRD Kabupaten Lumajang tahun 2014, yang diketuai oleh Agus Wicaksono.
Koordinator Aksi Unjuk Rasa, Tosa, mengatakan bahwa pertambangan pasir di Kabupaten Lumajang, merupakan anugerah Tuhan. Harusnya, bisa mensejahterakan rakyat. Tetapi pada kenyataannya, justru malah merugikan.
“Pertambangan yang ada di Kabupaten Lumajang, merupakan anugerah Tuhan yang patut kita syukuri dan harusnya bisa mensejahterakan rakyat. Nyatanya, justru merugikan, terutama masyarakat kecil,” ungkap Tosan.
Ditambahkannya, selama ini masyarakat banyak dirugikan karena yang terjadi, aktivitas pertambangan malah merusak lingkungan. Bahkan, membuat jalanan hancur dan hilir-mudik kendaraan pasir menjadi pemicu kecelakaan lalulintas.
Dirinya meminta, agar Bupati Lumajang memenuhi tujuh poin tuntutan yang menjadi permintaan warga dan mengembalikan kawasan pertambangan pasir di 3 aliran sungai, yakni Sungai Glidik, Sungai Rejali dan Sungai Mujur.
“Sebagai masyarakat yang peduli lingkungan, kami minta pada bupati untuk memenuhi permintaan kami,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, saat aksi damai ini berlangsung sedang tidak berada di kantor Pemkab Lumajang. (adi/sit)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Dugaan Penyalahgunaan Dana Hibah ke Musholla di Depan Rumah Mantan Bupati Lumajang Dilidik Polres
- Lumajang4 minggu
Temui Warga Yosowilangun, Bunda Indah Jelaskan Cara Realisasi Program Dana Dusun
- Lumajang4 minggu
Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Hukum & Kriminal3 minggu
Lagi..Kawanan Maling Lumajang Bobol Kandang Milik Warga Kedungjajang dan Sikat Dua Ekor Sapi
- Lumajang4 minggu
Dinilai Tebarkan Fitnah, Pendukung Bunda Indah-Mas Yudha Laporkan Pemilik Akun ke Bawaslu Lumajang
- Lumajang4 minggu
Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Lumajang4 minggu
Dekatkan Sejarah dan Budaya ke Generasi Muda, Museum Daerah Lumajang Ajak Jelajah Candi
- Lumajang3 minggu
Wujudkan Sanitasi Aman, Pemkab Lumajang Terima Dukungan Advokasi Perwakilan Unicef