SEKITAR KITA
10 Hari Pasca Erupsi, Aktivitas Gunung Semeru Menurun
Memontum Lumajang – Menginjak hari ke 10 ditetapkannya masa tanggap darurat erupsi Gunung Semeru oleh Bupati Lumajang, Posko Terpadu Penanggulangan Bencana yang berada di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, tetap siaga mengantisipasi kemungkinan APG (Awan Panas Guguran) susulan.
Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik, Wawan Hadi Siswoyo, mengatakan bahwa terkait progres sampai hari ke sepuluh pukul 12.00 WIB, aktivitas Gunung Semeru menurut pengamatan sudah mulai landai.
Tidak seperti tanggal 1 hingga 7 Desember 2020, di mana trennya saat ini sudah mulai ada penurunan. Meski pun, kondisinya tidak bisa ditentukan, sehingga semuanya tergantung pada pos pengamat Gunung Semeru yang berada di Gunung Sawur.
“Sebelum berakhirnya masa tanggap darurat yaitu Tanggal 14 Desember 2020, kemungkinan akan ada rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Dansatgas, terkait kondisi Gunung Semeru. Tujuannya, agar nanti pada saat penutupan masa tanggap darurat, diharapkan sesuai prediksi. Sekarang, semuanya tergantung Dansatgas dan Bupati Lumajang terkait kelanjutan dari pemantauan Gunung Semeru,” ujarnya.
Mengenai status Gunung Semeru, dirinya menjelaskan, sampai hari ini Gunung Semeru, masih waspada level II. Setelah masa tanggap darurat selesai, untuk personel yang melakukan pemantauan di sekitar warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru, nantinya akan kita sampaikan kepada Muspika.
Terutama dari desa, untuk BPBD Kabupaten Lumajang sendiri, nantinya akan ada tim TRC atau relawan akan kita turunkan untuk ikut melakukan pemantauan.
“Semua itu, tergantung hasil rapat koordinasi dengan Dansatgas,” ungkapnya, Kamis (10/12) tadi.
Wawan Hadi Siswoyo menjelaskan, beberapa personel dikerahkan di posko untuk melakukan tinjauan ke lokasi terkait dampak Awan Panas Guguran (APG).
Pembuatan tanggul darurat di DAS Rejali, Dusun Kebondeli Utara, sebagai antisipasi penananganan darurat tanggul di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh serta siaga pergerakan evakuasi warga dalam antisipasi potensi banjir dan material awan panas guguran.
“Karena hasil pantauan ditemukan ada beberapa titik lahar dingin baru. Sementara jalur utama, mulai tertutup material endapan Awan Panas Guguran,” paparnya.
Mengenai unsur yang terlibat dalam penanganan dampak Awan Panas Guguran Gunung Semeru, dirinya mengatakan, diantaranya BPBD, TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dishub, DLH, Dinas PUPR, Basarnas, Forkompimca Pronojiwo, Forkompimca Candipuro, serta relawan bencana dan potensi lainnya. (adi/sit)
- Lumajang1 minggu
Sound Horeg bersama Denny Caknan Bakal Meriahkan Kampanye Akbar Paslon Bunda Indah – Mas Yudha
- Lumajang4 minggu
Wujudkan Sanitasi Aman, Pemkab Lumajang Terima Dukungan Advokasi Perwakilan Unicef
- Lumajang4 minggu
21 Kecamatan Jadi Sebaran Rokok Ilegal, Satpol PP Lumajang Sita 118 Ribu Batang Rokok Ilegal
- Lumajang4 minggu
Penataan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang Kedepankan Infrastruktur Ramah Lingkungan
- Lumajang4 minggu
Ini Alasan Kenapa Kalangan Milenial Harus Pilih Bunda Indah dan Mas Yudha di Pilkada Lumajang
- Lumajang3 minggu
Diduga Lakukan Pelanggaran, Cabup Petahana-Thoriqul Haq Dilaporkan ke Bawaslu Lumajang
- Lumajang4 minggu
Gempur Rokok Ilegal, Satpol PP Lumajang Ungkap Peran Penting Masyarakat Usai Edukasi Cukai
- Lumajang4 minggu
Pj Bupati Lumajang Ajak Calon Guru Penggerak Berinovasi sebagai Pelopor Pembelajaran