SEKITAR KITA

Pola Pengelolaan Wisata Siti Sundari Dipertanyakan Warga

Diterbitkan

-

Wisata Siti Sundari yang terletak di Dusun Karang Anyar, Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Wisata Siti Sundari yang terletak di Dusun Karang Anyar, Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Masyarakat Sekitar Merasa Dipinggirkan

Memontum Lumajang – Tempat Wisata Siti Sundari di Dusun Karang Anyar, Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, kini sudah dikenal masyarakat luas. Hanya saja, seiring terkenalnya wisata itu, ternyata kurang begitu membawa sisi positif untuk masyarakat. Meski awalnya, masyarakat mengaku dilibatkan selama dalam proses pengembangan.

“Pertama kali diajak kerjasama bareng-bareng, seperti kerja bakti. Tapi kenyataannya, setelah sudah jadi tempat wisata, ternyata cuma satu-dua orang saja yang dilibatkan. Jadi yang dulunya ikut kerja bakti, banyak yang tidak menikmati hasil Wisata Siti Sundari, yang sekarang sudah ramai ini,” kata Tokoh Masyarakat, Sumar, kepada Memontum.com.

Ketika ditanya, apakah mereka yang menempati lahan tersebut merupakan orang-orang yang punya uang, sehingga mampu membeli lahan dan mendapatkan fasilitas? Dirinya mengatakan, terkait masalah itu, warga masyarakat juga bingung. Masalahnya, cara begitu itu, disini umumnya rahasia-rahasia saja.

“Semua diam-diam saja. Jadi tidak jujur sepertinya,” ungkapnya.

Advertisement

Ditambahkan, Wisata Siti Sundari harusnya untuk menyejahterakan masyarakat sekitar. Namun faktanya, banyak masyarakat dari luar daerah yang memiliki lapak dan menempati lahan tersebut.

“Jane kados wisata niku lak kangge kesejahteraan masyarakat ngriki, antara Burno lah saget. Tapi kenyata’ane namung setunggal kale seng diparingi lokasi, seng katah niku tiyang jawi (Harusnya Siti Sundari adalah untuk kesejahteraan masyarakat di sini, antara Burno lah mungkin. Namun faktanya hanya satu dua yang diberi lokasi, kebanyakan adalah orang luar,” terangnya.

Ketua LMDH Wono Lestari, Edi Santoso, ketika dikonfirmasi mengatakan kalau konsep wisata Siti Sundari adalah ekowisata. Di mana, keterlibatan masyarakat secara keseluruhan. Dahulu, sudah melakukan kegiatan, tapi tidak ada pengunjung waktu itu.

“Sehingga, sekarang konsep ekowisata berbasis masyarakat dan komunitas. Komunitas ini yang selalu melakukan kegiatan di dalam hutan pangkuan LMDH Wonolestari,” katanya.

Advertisement

Terkait lapak atau kios di Siti Sundari yang banyak dihuni orang luar Karang Anyar, Edi Santoso menyatakan, kios tersebut memang di prioritaskan untuk komunitas. Sementara masyarakat kiosnya kuliner dan bagian jagawana.

“Waktu perencanaan, komunitaas ini kami prioritaskan ada kiosnya. Kalau masyarakat, kan kiosnya kuliner atau warung. Masyarakat ini adalah jaga wana, salah satunya parkir. Ada jasa-jasa kuda, permainan-permainan, Jagawana itu bukan komunitas sebenarnya, masyarakat setempat,” ujarnya.

Edi menambahkan, bahwa ada tujuh komunitas yang terlibat dalam Wisata Siti Sundari. Diantaranya Trail, Raja Giri, MKD, Jeep, Dunhil dan lainnya. (adi/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas