Lumajang
Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
Memontum Lumajang – Kabupaten Lumajang terus memperluas pengembangan pemasaran Pisang Mas Kirana. Bahkan, kini hasil produksi ini mendapat dukungan dari pemerintah pusat, agar Pisang Mas Kirana tembus pasar global.
Hal itu, disampaikan Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, saat menerima kunjungan jajaran Direktorat Jenderal Hortikultura Kementrian Pertanian RI bersama Food and Agriculture Organization (FAO) di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang, Kamis (17/10/2024) tadi. “Ini kabar baik. Kehadiran bapak-ibu, seolah membuat ada ‘dekengan pusat’. Sehingga, paling tidak kami dibantu dan ada tempat berkeluh kesah. Ini menjadi titik awal menggelorakan Pisang Mas Kirana di Jawa Timur, nasional dan bahkan pasar internasional,” kata Pj Bupati Lumajang.
Sementara itu, Ketua Kelompok Pascapanen dan Pengolahan Hortikultura, Dirjen Hortikultura Kementan, Ofi Nidausoleha, mengungkapkan bahwa Pisang Mas Kirana merupakan komoditi unggulan dari Kabupaten Lumajang. Pisang Mas Kirana menjadi salah satu komoditi yang menjadi primadona di pasar domestik maupun prospektif dilirik pasar global.
Baca juga :
Pisang ini, tambahnya, memiliki karakteristik ukuran, rasa dan warna kulit yang kuning cerah. Sehingga, banyak diminati pasar domestik maupun pasar global. Karena karakternya yang khas, pisang ini baru bisa dikembangkan di tiga kecamatan di Lereng Gunung Semeru yakni di Kecamatan Senduro, Pasrujambe dan Gucialit.
Pisang Mas Kirana sendiri menjadi fokus dalam program One Country One Priority Product (OCOP) FAO. “Pisang Mas Kirana menjadi spesial agricultural product, atau produk yang memiliki keunggulan dan potensial. Untuk itu, harus kita tindak lanjuti bagaimana produktivitas dan kita ingin merevolusi atau modernisasi agar Pisang Mas Kirana lebih bagus lagi. Kita ingin kegiatan ini bisa berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, National Programme Assistant FAO, Theresa Amorita Siahaan, menjelaskan bahwa kehadirannya bersama tim akan melakukan tiga kegiatan utama. Yakni, Good Agricultural Practices (GAP) yaitu budidaya pertanian yang baik melalui fasilitasi lab kultur jaringan, Good Handling Practices (GHP) atau penanganan pasca panen yang baik. “Serta, diversifikasi pasar, yang target market kami saat ini adalah Singapura dan Tiongkok,” ungkapnya. (kom/adi/gie)
- Lumajang1 minggu
Sound Horeg bersama Denny Caknan Bakal Meriahkan Kampanye Akbar Paslon Bunda Indah – Mas Yudha
- Lumajang4 minggu
Wujudkan Sanitasi Aman, Pemkab Lumajang Terima Dukungan Advokasi Perwakilan Unicef
- Lumajang4 minggu
21 Kecamatan Jadi Sebaran Rokok Ilegal, Satpol PP Lumajang Sita 118 Ribu Batang Rokok Ilegal
- Lumajang4 minggu
Penataan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang Kedepankan Infrastruktur Ramah Lingkungan
- Lumajang4 minggu
Ini Alasan Kenapa Kalangan Milenial Harus Pilih Bunda Indah dan Mas Yudha di Pilkada Lumajang
- Lumajang3 minggu
Diduga Lakukan Pelanggaran, Cabup Petahana-Thoriqul Haq Dilaporkan ke Bawaslu Lumajang
- Lumajang4 minggu
Pj Bupati Lumajang Ajak Calon Guru Penggerak Berinovasi sebagai Pelopor Pembelajaran
- Lumajang4 minggu
Gempur Rokok Ilegal, Satpol PP Lumajang Ungkap Peran Penting Masyarakat Usai Edukasi Cukai