Hukum & Kriminal

Bos Kue Lumajang Pakai Telur ‘Busuk’, Polda Jatim Gerebek Pabrik

Diterbitkan

-

Bos Kue Lumajang Diciduk Buser Surabaya, Istri Lapor Kades

Memontum Lumajang – Yanik (36) warga Desa Tukum Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Jumat (3/1/2020) siang melaporkan pada Kepala Desa setempat jika suaminya bersama sang sopir telah dibawa oleh orang tak dikenal.

Diceritakannya, kejadian tersebut berawal dari ketika sang suami bersama sopirnya sedang berada di tempat kerja. Sekitar pukul 9 pagi, datang tamu yang mengaku dari Buser Surabaya. Tamu yang berjumlah 4 orang itu mengendarai mobil jenis Mobillio warna merah.

“Awalnya mereka menanyakan terkait izin usaha kami, katanya dari buser Surabaya. Lalu motret-motret, setelah itu suami saya dibawa ke rumah, terus dibawa pergi,” kata Yanik. Saat di rumah kepala desa.

Ia menjelaskan, sekitar pukul 14.00 siang. Suaminya sempat menelepon dan meminta dirinya untuk mengirimkan uang sebesar 200 juta rupiah. Waktu menelepon, Safi’i mengatakan pada istrinya posisi di perjalanan.

Advertisement

“Siangnya suami saya sempat telepon, katanya di jalan tol, mintak uang 200 juta rupiah. Nanti nelepon lagi, pokoknya beres gitu, katanya,” jelas Yanik.

Hal senada dikatakan oleh salah seorang pekerja yang mengetahui kejadian tersebut. Jika bos dan sopirnya dibawa oleh Buser yang mengaku dari Surabaya. Ini karena masalah telor yang digunakan untuk bahan kue.

“Pak bos sama pak sopir dibawa, namanya pabrik kan sepi jadi telornya kopyor pak. Telornya kopyor dibikin kue. Awalnya diborgol, karena karyawan nangis semua, lalu dilepas,” tutur Pnf salah satu pekerja.

Kepala Desa Tukum M Yunus, pada awak media menyampaikan jika Imam Safi’i suami dari Yanik adalah Pengusaha Snack Bindaran. Masyarakat sekitar menyebut kue atau jajanan yang diproduksi Safi’i adalah kue bolot. Mereka dibawa oleh 4 orang yang mengaku dari Buser Surabaya, dia bersama Sopirnya Karli warga Desa Karangbendo. Keduanya kata kades dibawa bersama 1 unit mobil jenis L 300.

Advertisement

“Safi’i dibawa, sopirnya dibawa dan mobil L 300 nya juga dibawa,” terang Kepala Desa.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hasran SH MHum saat dikonfirmasi dihari yang sama mengatakan bahwa Imam Safi’i yang merupakan pengusaha snack di Desa Tukum, ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.

“Setelah saya kroscek ke Polda Jatim ternyata benar yang bersangkutan ditangkap oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim,” kata AKP Hasran. (adi/yan)

 

Advertisement
Advertisement
3 Comments

3 Comments

  1. Must Heru

    8 Januari 2020 at 01:52

    mantap dah,,??
    coZ usut tuntas asal muasal telur infertil, krna gk nutup kemungkinan jg beredar di tempat/daerah lain,,?

    yg miris seh jika sekali produksi dibutuhkan 3.000 butir dan dalam 1 minggu bisa 4 x produksi berarti perminggu 12.000 butir telur infentril yg dibutuhkan/dikonsumsi/dijaual belikan/terpasok

    Jika produksi sdah berjalan 5 tahun, berapa butir telur infentril yg dibutuhkan/dikonsumsi/tersuplay

    Pertanyaannya :
    koq gak dibawa/diciduk skalian si (sali) sang pengepul telur infertilnya,,?
    mengingat Jarak tempuh surabaya – lumajang lumayan jauh lho, apalagi jika PP ?

    Wasallam,,????

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas