Berita
GM PG Jatiroto Nyatakan Pencemaran Sungai itu Hoax, Warga Pastikan Limbah itu Ada Sejak Dulu
Memontum Lumajang – Pasca PG Jatiroto dikabarkan limbahnya mencemari aliran sungai, wartawan memontum.com melakukan investigasi ke desa-desa terdampak di Kecamatan Rowokangkung, Selasa (9/6/2020). Bahkan limbah tersebut, membuat ikan-ikan di aliran sungai mati. Juga berdampak ke sumur warga yang tak bisa digunakan karena bau yang menyengat dan mengganggu kesehatan warga setempat.
Masyarakat membenarkan pencemaran yang terjadi. Bahkan pencemaran limbah PG Jatiroto menurut masyarakat, sudah terjadi sejak dulu. Terutama saat buka giling dan tutup giling hingga nama sungai di desa mereka disebut warga ‘Sungai Basin’. Hal itu karena bau air sungai yang sangat menyengat.
“Kemarin itu, saya mendapat 10 kg ikan, saat ikan-ikan pada mabuk, ini setiap tahun pak. Sumur di rumah saya juga hanya digunakan untuk mandi saja meski bau. Untuk minum kita beli air galon,” ungkap P To (55) warga Dusun Wungu Rejo Desa Sidorejo.
Warga berharap PG Jatiroto bisa memberikan bantuan air bersih saat buka giling dan tutup giling. Warga juga mengaku pernah mendapatkan bantuan sumur bor dari PG Jatiroto, namun belum bisa mengcover kebutuhan semua warga.
“Ada sumur bor bantuan PG Jatiroto, tapi pipanya gak sampai ke rumah saya, hanya sebagian warga saja,” tutur Pak To.
Hal senada dikatakan warga krajan Timur Desa Rowokangkung, sebut saja Susi (22). Dia mengutarakan sungai dekat rumahnya bau dan tiap dua hari sekali dia harus menguras bak mandi di rumahnya karena air sangat keruh.
“Sungainya bau mas, saya saja setiap dua hari sekali menguras bak mandi dikarenakan airnya keruh,” kata Susi.
Pak Ri (60) warga krajan Barat Desa Rowokangkung juga mengungkapkan hal yang sama, pencemaran sungai oleh PG Jatiroto terjadi sejak lama. “Sejak dulu itu, pokoknya kalau pas kora-kora (PG bersih-bersih) saat mau giling pasti ikan-ikan di sungai ini mabuk. Sampean ke sini bawa serok pasti dapat ikan banyak,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Yully Haris saat dikonfirmasi wartawan memontum.com, Selasa (9/6/2020) siang via telepon pihaknya masih akan melakukan uji. “Masih mau kami uji dulu,” terangnya singkat.
Baca : Limbah PG Jatiroto Cemari Sungai, Warga Protes
Sebelumnya General Manager (GM) PG Jatiroto Kristanto, dikonfirmasi terkait hal tersebut, Senin (8/6/2020) sore via telepon. Mengatakan bahwa hasil cek lapangan pada hari Minggu dan hari Senin oleh aparat keamanan terkait limbah PG Jatiroto yang mencemari sungai tidak benar. Bahkan menurutnya sudah dilaporkan ke Polisi.
“Hasil cek lapangan hari Minggu kemarin dan hari ini oleh aparat keamanan. Alhamdulillah gak benar,” ujarnya.
“Kami sudah lapor ke Polisi untuk masalah ini…karena HOAX. Tks konfirmasinya pak…yg menyebar HOAX sdh terdeteksi pak..,” imbuhnya. (adi/yan)
- Lumajang1 minggu
Sound Horeg bersama Denny Caknan Bakal Meriahkan Kampanye Akbar Paslon Bunda Indah – Mas Yudha
- Lumajang4 minggu
Penataan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang Kedepankan Infrastruktur Ramah Lingkungan
- Lumajang4 minggu
Ini Alasan Kenapa Kalangan Milenial Harus Pilih Bunda Indah dan Mas Yudha di Pilkada Lumajang
- Lumajang3 minggu
Diduga Lakukan Pelanggaran, Cabup Petahana-Thoriqul Haq Dilaporkan ke Bawaslu Lumajang
- Lumajang4 minggu
Pj Bupati Lumajang Ajak Calon Guru Penggerak Berinovasi sebagai Pelopor Pembelajaran
- Lumajang4 minggu
Datangi Peserta SKD Bagi CPNS, Pj Bupati Lumajang Beri Motivasi dan Semangat
- Lumajang3 minggu
Beralaskan Tikar, Bunda Indah Gelar Ngopi Bareng bersama Relawan
- Lumajang4 minggu
Pemkab Lumajang Minta Masyarakat Teliti dalam Penerimaan dan Penyebarluasan Informasi Pilkada