Lumajang

Ngeri..Hutan Jati 20 Hektar Lebih di Pandansari Lumajang Ditebang Habis Perhutani

Diterbitkan

-

Ngeri..Hutan Jati 20 Hektar Lebih di Pandansari Lumajang Ditebang Habis Perhutani

Memontum Lumajang – Penebangan Hutan Jati di Desa Pandansari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, menuai perhatian warga. Masalahnya, sudah sekitar 20 hektar Hutan Jati, diinformasikan sudah ditebang oleh Perhutani. Kekhawatiran bencana dampak dari penebangan dan terganggunya sumber mata air, yang menjadi perhatian warga.

Asper Senduro-Lumajang, Lesmana, ketika dikonfirmasi memontum.com Jumat (26/11/2021), mengatakan bahwa sistem silvukltur di Perhutani adalah tebang habis permudaan buatan. Perhutani melakukan itu, karena apa yang dilakukan sudah mendapatkan persetujuan Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan).

“Jadi, setelah di tebang langsung ditanami kembali (tebang tanam, red). Penebangan di Perhutani, berlandaskan RPKH (rencana pengaturan kelestarian hutan) yang disetujui oleh Kementerian LHK. Proses perencanaan juga dilakukan, 2 tahun sebelum tebangan di salah satu tempat,” terangnya.

Dijelaskan Asper Senduro, sebelum melaksanakan penebangan, pihaknya juga melaksanakan kegiatan pra tebangan di masyarakat. Bersama tokoh-tokoh masyarakat, kepala desa dan LMDH (lembaga masyarakat desa hutan) setempat, camat beserta Kapolsek. “Kami di BKPH menjalankan surat perintah tebang dari KPH (kesatuan pemangku hutan) Probolinggo. Insyaallah, seperti halnya di kiri-kanan Jalan menuju Senduro di tahun 2009 – 2012, yang sudah ditebang, sekarang sudah menjadi rimbun kembali,” ungkapnya.

Advertisement

Baca juga :

Sebelumnya, warga Desa Pandansari, Kecamatan Senduro, yang bermukim di sekitar kawasan hutan yang saat ini ditebang, mengaku khawatir. Karena, Hutan Jati yang ditebang pihak perhutani pada tahun ini sangat luas.

“Kita merasa khawatir. Soalnya, lahan yang ditebang sangat luas hingga puluhan hektar. Apalagi sekarang ini, dimana-mana banyak berita terjadi bencana banjir, longsor akibat banyaknya hutan yang gundul,” kata salah seorang warga Pandansari, yang enggan disebutkan namanya.

Menurutnya, penebangan Hutan Jati yang dilakukan secara besar-besaran, lambat laun akan berdampak mematikan sumber mata air dan bisa mengakibatkan terjadinya bencana banjir dan longsor.

“Pasti dampak negatif dari penebangan tersebut, sumber daya air bisa menurun. Karena, pohon sangat berperan penting untuk menjaga siklus air dengan akar yang dimilikinya. Kalau ditebang habis seperti sekarang ini, apalagi sekarang musim hujan, bisa terjadi longsor. Kalau sampai itu terjadi, siapa yang menjadi korban, ya pasti kita, masyarakat yang ada di sekitarnya,” paparnya. (adi/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas